CILACAP.INFO – Sebuah sumur bor yang sempat membuat geger warga di sebuah dusun masuk Kecamatan Kroya, Kabupaten Cilacap akhirnya ditutup karena dinilai berbahaya.
Sumur bor yang dibuat di Dusun Gumarang, Desa Sikampuh, Kecamatan Kroya, Kabupaten Cilacap itu merupakan inisiatif warga untuk menangani kekeringan guna mengairi ladang sawah milik warga setempat.
Pasalnya sawah-sawah di dusun tersebut padinya telah menghijau dan telah berumur, tampak didamping kiri kanan dekat sumur yang menyemburkan lumpur 8 meter itu adalah tanaman padi.
Diketahui, Musim kemarau melanda sejumlah daerah di indonesia termasuk Cilacap. Untuk mengantisipasi gagal panen di dusun Gumarang itu maka dibuatlah sumur bor.
Pada saat penggalian memasuki ke dalaman 26 meter. Bukannya air yang muncul ke permukaan namun Lumpur 8 meter disertai suara gemuruh dalam galian tersebut.
Sontak saja ketika itu, para pekerja yang bertugas melakukan penggalian di tengah-tengah persawahan itu berhenti.
Fenomena alam itu, tentunya mengundang para pakar atau peneliti, untuk melakukan pengecekan ke lokasi, salah satunya Staf Balai Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Wilayah Slamet Selatan, Waluyono.
Staf ESDM Waluyono ketika melakukan pengecekan di areal tempat dimana galian tanah itu mengeluarkan lumpur, mengatakan. Bahwasanya gas yang ke luar dari dalam lubang itu merupakan gas metan yang mudah terbakar.
“Ketika kami melakukan pengecekan ke lokasi, memang semburan lumpur telah tiada, namun suara gemuruh dari dalam lubang tersebut masih terdengar. Setelah diteliti, ternyata terdapat kandungan gas metan yang mudah terbakar. Maka sebaiknya penggalian untuk tidak dilanjutkan,” Kata Waluyo, Jumat (19/7/2019).
Meski ke luar semburan gas yang mudah terbakar, Waluyo mengatakan gas tersebut tidak merusak tanaman padi yang ada di sekitar lubang tersebut. Ia menilai bahwa terjadinya gas tersebut karena ada riwayat eksplorasi Migas.
Tampilkan Semua