Ternyata Minyak Kayu Putih Bisa Bikin Irit Bensin

ilustrasi minyak kayu putih dicampurkan bensin agar irit BBM
ilustrasi minyak kayu putih dicampurkan bensin agar irit BBM (foto: sahabat-otomotif.com)

JURNAL ONLINE – Belakangan ini tengah trend mencampurkan bensin / BBM pada kendaraan dengan zat aditif guna memperirit bahan bakar dan membuat performa motor jadi lumayan.

Performa lumayan yang dimaksud ini adalah torsi dan daya yang jadi lebih baik, daripada hanya menggunakan bensin tanpa campuran zat aditif pada kendaraan.

Adapun untuk menghasilkan kendaraan yang irit bahan bakar, maka diperlukan zat aditif untuk dicampurkan pada bensin, dalam hal ini yakni dapat menggunakan Minyak Kayu Putih.

Masih tidak percaya dengan hal tersebut, simak penjelasannya terlebih dahulu siapa tahu setelah ini Anda juga tertarik.

Dikutip Cilacap.info dari laman library.unisma.ac.id, bahwa dalam laman resmi milik Universitas Islam Malang ini terdapat arsip Karya Ilmiah dan penelitian mahasiswanya terkait penggunaan Minyak Kayu Putih untuk memperirit bahan bakar.

Karya Ilmiah itu berjudul “Pengaruh campuran minyak kayu putih pada petralite terhadap kinerja motor bensin honda supra X 125 R”

Berdasarkan pernyataan mahasiswa UNISMA tersebut, bahwa Bahan bakar adalah material, zat, atau benda yang digunakan dalam proses pembakaran untuk menghasilkan energi panas.

Oktober hingga November 2013, terjadi lonjakan konsumsi bahan bakar minyak (BBM) dimana konsumsi bahan bakar dipatok 40 juta kiloliter dan setelah dilakukan perhitungan akan kebutuhan konsumsi mencapai 47,8 kiloliter atau terjadi lonjakan.

Untuk itu perlu diadakan penghematan bahan bakar melalui inovasi-inovasi pengembangan bahan bakar.

Alternatif untuk meningkatkan efisiensi pembakaran bahan bakar dan mengurangi pencemaran adalah memformulasi bahan bakar dengan zat aditif yang berfungsi untuk memperkaya kandungan oksigen dalam bahan bakar.

Minyak kayu putih dapat dijadikan bioaditif karena memiliki sifat yang larut dalam bahan bakar.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah experimental nyata dengan model analisis varian.

Variabel bebas yang digunakan dalam penelitian ini adalah pertalite murni, campuran pertalite dan minyak kayu putih 2 ml, 4 ml, 6 ml dan 8 ml.

Variabel terikat dalam penelitian ini adalah torsi, daya, konsumsi bahan bakar serta emisi gas buang.

Hasil penelitian menunjukan pengaruh pencampuran aditif minyak kayu putih pada bahan bakar pertalite terhadap peforma motor bakar, konsumsi motor bakar serta emisi gas yang dihasilkan.

Secara umum penambahan zat aditif minyak kayu putih menunjukan perbaikan performa di antaranya torsi dan daya daya yang lebih baik.

Menurunkan konsumsi bahan bakar di bandingkan memakai pertalite murni seta menghasilkan nilai gas buang yang lebih ramah lingkungan.

Kesimpulan dari penelitian ini adalah dengan menambahkan zat aditif minyak kayu putih sebesar 4ml menaikan performa motor bakar dan mennurunkan konsumsi bahan bakar.

Campuran pertalite dan minyak kayu putih 8 ml menurunkan kadar CO dan HC secara drastis pada seteda motor.

Tak hanya Jurnal Ilmiah dari Mahasiswa Unisma, penelitian ilmiah ini juga terdapat di laman lib.unnesa.ac.id.

Dikutip Cilacap.info dari laman tersebut, bahwa minyak kayu putih bisa menjadi bahan alternatif bilamana cadangan minyak bumi semakin menipis agar BBM kendaraan irit.

Arsip dalam Karya Ilmiah berjudul “PENGARUH PENAMBAHAN BIOADITIF MINYAK KAYU PUTIH PADA BAHAN BAKAR PREMIUM TERHADAP PERFORMA, KONSUMSI BAHAN BAKAR DAN EMISI GAS BUANG SEPEDA MOTOR”

Semakin menipisnya cadangan minyak bumi saat ini dan diperkirakan habis 15-20 tahun lagi, membuat kelangkaan bahan bakar minyak akan sulit dihindari.

Ide-ide mengenai bahan bakar alternatifpun mulai dipikirkan, baik pengembangan bahan bakar baru pengganti bahan bakar maupun penambahan bahan–bahan tertentu pada bahan bakar minyak.

Penelitian ini akan menggunakan minyak kayu putih sebagai bioaditif pada bahan bakar premium, untuk mencari pengaruhnya terhadap daya, torsi, konsumsi bahan bakar, dan emisi gas buang sepeda motor, serta mendapatkan komposisi terbaik untuk campurannya.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen dengan statistika deskripsitf untuk pemaparannya, dan analisis regresi untuk melihat seberapa besar pengaruhnya.

Variabel bebas yang digunakan dalam penelitian ini adalah premium + minyak kayu putih 0% (premium murni), premium + minyak kayu putih 2%, premium + minyak kayu putih 4%, premium + minyak kayu putih 6%, premium + minyak kayu putih 8%, dan premium + minyak kayu putih 10%. Variabel terikat pada penelitian ini adalah daya, torsi, konsumsi bahan bakar, dan emisi gas buang.

Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh penambahan bioaditif minyak kayu putih pada bahan bakar premium terhadap performa, konsumsi bahan bakar dan emisi gas buang sepeda motor.

Secara umum penambahan bioaditif ke dalam premium menghasilkan daya dan torsi yang lebih besar dibandingkan premium murni, mengkonsumsi bahan bakar yang lebih hemat, serta menurunkan kadar emisi gas buang CO dan CO2 serta meningkatkan kadar HC dan O2.

Simpulan dari penelitian ini adalah dengan menambahkan bioaditif minyak kayu putih ke dalam bahan premium dapat meningkatkan daya dan torsi, menghemat konsumsi bahan bakar, dan menghasilkan emisi gas buang yang lebih baik.

Komposisi campuran terbaik dihasilkan oleh premium + minyak kayu putih 4%, karena menghasilkan daya dan torsi tertinggi, campuran premium + minyak kayu putih 6% menghasilkan komsumsi bahan bakar yang lebih hemat, sedangkan campuran premium + minyak kayu putih 2% menghasilkan emisi gas buang yang paling baik.

Cilacap Info
IKUTI BERITA LAINNYA DIGOOGLE NEWS

Berita Terkait