Sebuah Studi Jurnal Online Menemukan Artikel Menarik Terkait Keperawanan Tidak Penting

ilustrasi wanita pegang bunga mawar
ilustrasi wanita pegang bunga mawar

Catatan:

Tentang tradisi Yahudi dan Keperawanan bisa dibaca (dalam Bahasa Inggris) di Virgin Brides, Premarital Sex, and Jewish Patriarchal Ownership of Female Bodies

UPDATE (terkait zina):
Tampaknya ada yang menyambungkan keperawanan dengan zina. Jawabannya adalah, tidak ada hubungan langsung antara keperawanan dengan zina.

Jangan rancu antara “perawan” dengan “suci”.

wanita yang diperkosa itu tidak perawan tetapi suci!
wanita menikah itu tidak perawan tetapi suci!
wanta yang diceraikan oleh suaminya, tidak terbukti berzina, tidak perawan tetapi suci.
Selain itu, selaput perawan atau hymen, juga bisa koyak walaupun tanpa hubungan seks seperti kecelakaan atau karena olahraga seperti berkuda atau sepeda.

Selain itu, bentuk selaput keperawanan bukanlah dinding penuh yang baru akan koyak setelah dimasuki benda asing (seperti kemaluan laki-laki). Bentuknya menempel di pinggir. Jadi ada kasus di mana seorang wanita tetap perawan walaupun sudah melakukan hubungan seks. Apalagi kalau hubungan seks itu tidak melibatkan vagina seperti dry humping, oral sex, atau Bahkan anal sex.

Lalu terkait zina sendiri, ada beberapa prinsip di Islam:

1. diwajibkan untuk selalu berprasangka baik. Bahkan berada berdua dengan lawan jenis sendirian di kamar bukanlah bukti kuat untuk zina dalam Islam (ingat cerita Yusuf alaihi salam dan Zulaikha)!

2. Bahkan sikap Nabi saat ada sahabat yang ingin dihukum adalah Nabi selalu berusaha menimbulkan keraguan, agar tak perlu ada penerapan hukum, sesuai kaidah الحدود تُدرأ بالشبهات (al-Hudūd Tudra’u bi as-Syubuhat — “hukum hudud bisa digugurkan dengan keraguan”). Hanya karena dipaksa oleh sahabat tersebut, Nabi akhirnya menjalankan hukuman!

3. Umar ibn Khattab melarang seorang ayah menceritakan pada calon menantunya bahwa anaknya pernah berzina.

Tampilkan Semua
Cilacap Info
IKUTI BERITA LAINNYA DIGOOGLE NEWS

Berita Terkait