CILACAP.INFO – Kata ‘tobat’ menurut bahasa berati kembali. Sedangkan dalam istilah syara’ (peraturan agama), kata ‘tobat’ mempunyai makna kembali dan meninggalkan hal hal yang dicela oleh agama, serta menjalankan perkara yang dipuji oleh agama.
Adapun puncak tobat yaitu tatkala hatinya lalai dari memandang Tuhannya, meski hanya sekejap, Para muhaqqiq dari ahli thariqat menerangkang bahwa orang yang benar benar menyesal terhadap perbuatan dosanya dan mengakui dosanya.
فَاسْتَقِمْكَمَاأمِرْتَ وَمَنْ تَابَمَعَكَ
“Hendaklah engkau, selalu istiqamah (langgeng, terus menerus) dalam hal tobat kepada Allah SWT.”
Adapun Firman Allah SWT yang ditunjukan kepada Nabi besar yang terpelihara dari perbuatan maksiat -Muhammad Saw
أوّل الوصية؛عليك أيّهاالأخ بالاستقامةفى التّوبة
Istiqomahlah sesuai dengan apa yang diperintahkan kepadamu, begitu pula orang orang yang bertobat bersamamu.
Jelaslah bahwa Allah memerintahkan kepada Nabi Muhammad Saw, agar istiqomah dalam tobat. Perintah juga ditunjukan kepada orang orang yang bertobat bersama beliau, yakni penganut dan umat beliau.
adapun Firman Allah SWT, lagi :
ياايّهاالّذين امنواتوبواالى اللّه تو بةنّصوحا
“Wahai orang orang yang beriman! Bertobatlah kepada Allah dengan tobat yang semurni-murninya.” (Q.S. At Tahrim :8)
Diriwayatkan dari Ibnu Abbas ra, bahwa dalam menafsirkan ayat di atas : dia berpendapat bahwa yang dimaksud dengan tobat nasuha (tobat yang semurni-murninya), adalah penyesalan dengan hati, istighfar (mohon ampun) dengan lisan, dan berjanji untuk tidak akan mengulanginya selama-lamanya.
Diriwayatkan dari Nabi saw. bahwasanya beliau bersabda :
المستغفربالٔلّسانالمصرّعلى الذنوب كالمستهزئ بربّه
Orang yang mohon ampun dengan lisan (sedang ia) terus-menerus melakukan perbuatan dosa, hal itu bagaikan orang yang memperolok-olok Tuhannya.
Seorang yang bijaksana berkata : Tobat seorang itu bisa dilihat dari empat hal:
Tampilkan Semua