CILACAP.INFO – Harga daging ayam di tingkat peternak di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah mulai naik. Kenaikan harga ini terjadi menyusul tingginya kebutuhan daging pada dasarian akhir Ramadan 1441 Hijriyah ini.
Seorang pedagang pengepul, Baping mengaku kini membeli ayam hidup dengan harga di atas Rp20 ribu untuk jenis ayam pejantan. Jika dikonversi per ekor ayam, maka ayam dengan bobot antara 7 hingga 8 ons dihargai Rp16 hingga 17 ribu per kilogram.
“Kalau saya belinya per ekor. Ada yang bobotnya 7,4 ons juga saya ambil,” ucapnya, Kamis (14/5).
Dia mengungkapkan fluktuasi harga ayam beberapa waktu terakhir sangat cepat. Pasalnya, banyak ayam yang tidak laku lantaran penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di berbagai wilayah. Imbasnya, rumah makan dan pasar sepi pembeli.
Namun begitu, kebutuhan daging ayam di daerah juga sudah meningkat. Hal itu dipengaruhi sudah banyaknya perantau yang pulang kampung. Menurut dia, harga ayam sudah relatif normal.
Sementara, peternak ayam di Wanareja, Hizi Firmansyah mengakui harga ayam di tingkat peternak sudah semakin membaik. Bahkan, harga eceran karkas ayam broiler di pasaran sudah mencapai Rp33 ribu per kilogram. Namun, kondisi ini masih belum sepenuhnya normal.
Menurut dia, harga saat ini hanya cukup untuk mengembalikan modal. Jika pun ada keuntungan, maka sangat tipis. Namun begitu dia berharap harga semakin baik mendekati lebaran Idulfitri.
“Kalau sudah dekat lebaran saya kira harganya juga akan kembali naik,” kata Hizi.
Dia menjelaskan, pandemi Covid-19 sangat berpengaruh terhadap daya beli masyarakat. Namun, dia yakin situasi ini akan cepat berakhir. Terlebih, pemerintah telah menelurkan kebijakan memberi kelonggaran kepada usia produktif untuk beraktivitas.