Memanfaatkan Legume Cover Crop Pada Tanaman Sawit

memanfaatkan legum cover crop pada tanaman sawit
memanfaatkan legum cover crop pada tanaman sawit

Produktivitas sawit di Indonesia tiap tahun alami kenaikan yang begitu pesat, ditandai dengan meningkatnya CPO pada Maret 2019.

Tercatat pada bulan ini ada peningkatkan 3% dibandingkan dengan bulan sebelumnya atau dari 2,88 juta ton meningkat menjadi 2,96 juta.

Tidak hanya itu ekspor khusus CPO dan produk turunannya meningkat dari 2,77 juta ton pada Februari terkerek menjadi 2,78 juta ton pada bulan Maret.

Dikutip dari data resmi GAPKI, peningkatan permintaan CPO dan produk turunannya dari Indonesia yang cukup signifikan datang dari Asia terlebih di negara Korea Selatan, Jepang dan Malaysia.

Data tersebut diperoleh dari rilisan KEMENTERIAN PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA pada laman website terkait.

Peningkatan produktivitas CPO ini juga berkaitan dengan produktivitas buah dilapangan.

Milahat Produktivitas ini juga dipengaruhi oleh banyak hal yang terkait dengan teknis yang ada dilapangan antara lain;

Proses pemupukan, pemaggulangan penyakit dan hama tanaman, dan teknis yang lainya seperti penggunaan tanaman penutup tanah atau yang bisa disebut Legume Cover Crop (LCC).

Tanaman ini sengaja ditanam sebagai media untuk menjaga dan perbaikan sifat tanah, Akar tanaman ini dapat bersimbiosis dengan bakteri Rhizobium dan membentuk bintil akar.

Rhizobium berperan dalan pengikatan nitrogen dari udara atau dengan kata lain dapat meningkatkan nitrogen dalam tanah.

Meningkatnya kandungan Nitrogen dibandingkan tanah awal disebabkan karena adanya simbiosis bakteri yang terdapat pada bintil akar tanaman legum ini.

Dimana bakteri yang berada pada bintil akar ini mampu mengikat N dari udara dalam jumlah yang besar.

Penanaman tanaman penutup tanah (TPT) atau legume cover crops (LCC) berfungsi untuk menekan pertumbuhan gulma, melindungi tanah terhadap penyinaran langsung sinar matahari.

Tampilkan Semua
Cilacap Info
IKUTI BERITA LAINNYA DIGOOGLE NEWS

Berita Terkait