Gerakan feminism merupakan serangkaian ideology dan gerakan sadar yang bertujuan melawan ketidakadilan yang menimpa perempuan. Gerakan feminism di Barat dan di Indonesia tentu berbeda.
Di Indonesia lebih bersifat kultural yaitu pada tahap awal lebih mengarah kepada usaha – usaha memajukkan pendidikan dan sebagai upaya melawan penjajahan Belanda dan Jepang dengan kesadaran nasional.
Feminism di Indonesia melibatkan nama Kartini sebagai pencetus gerakan emansipasi pada masanya. Kartini yang merasa bahwa perempuan bukan hanya sekedar objek pingitan yang tidak layak bersekolah.
Gerakan feminism di Indonesia muncul sejak zaman prakolonial sampai era reformasi yang dipengaruhi oleh globalisasi, reformasi, pembangunan nasional dan kehidupan religious masyarakat.
Kampanye feminism di Indonesia merupakan bentuk usaha sadar menuju perubahan sosial yang lebih baik dalam pemenuhan hak-hak perempuan.
Banyak gerakan feminism di Indonesia yang telah berkembang selama setahun terakhir ini. Perkembangan ini menunjukkan bahwa perempuan Indonesia semakin berperan aktif dalam berbagai bidang di antaranya pemerintahan, dunia usaha, organisasi-organisasi sosial, politik, pendidikan, seni budaya, olahraga, komunikasi, dan lain-lain.
Namun akhir-akhir ini bermunculan hastag anti feminism atau Indonesia anti feminism. Pemikiran seperti ini muncul dirasa sebagai kurangnya pemahaman mereka dalam memaknai feminism.
Perempuan bukanlah penghalang untuk kemajuan bangsa. Perempuan bukan hanya sebagai cadangan atau pendukung. Perempuan hadir bukan hanya sebagai pelengkap kehidupan laki-laki. Perempuan mempunyai hak – hak nya atas kehidupan di muka bumi ini. Feminism di Indonesia hadir untuk memperjuangkan kesetaraan tersebut.
Indonesia sebagai negara berideologi Pancasila yang mengakui kuasa Tuhan tertera pada sila pertama, Ketuhanan yang Maha Esa menunjukkan sebagai bangsa yang memegang nilai – nilai religious dalam setiap aspek kehidupan. Islam merupakan agama yang mayoritas dianut oleh rakyat Indonesia. Ajaran islam baik yang tercantum dalam Al-Qur’an dan hadis sangat kaya akan prinsip – prinsip keadilan, kebebasan, dan kesetaraan.
Tampilkan Semua