Jadi karena saya berdekatan kost dengan tempat mereka bernaung, sekali waktu saja saya coba masuk. Penerimaan mereka memang penuh curiga. Karena tak ramah dan Islamnya beda dengan yang saya pahami, jadilah kita hidup berdampingan saja. Memang masyarakat kadang jengkel juga, jam 2 dini hari sudah adzan. Habis itu murotal Qur an dengan suara keras pada loud speaker. Tapi karena sudah biasa tidur, ya tidur lagi tanpa harus saling mengusiknya.
Di Jogjakarta ada filosofi ngalahe wong Jowo Kuwi sepi ing pamrih rame ing pandum. Jadi saya sebut mereka tentara bayaran, juga tidak mau wong dari namanya laskar jihad.
Jihad, adalah perang Sabil. Mungkin di luar negeri ada wilayah darul harb, atau mungkin daerah perang, sehingga memungkinkan mereka berperang via a via di hutan, Padang guru, laut maupun udara. Fatwa Jihad NU yang digagas Hadrotus Syekh KH Hasyim Asy’ari di Muktamar NU Purwokerto mensyaratkan dan tata caranya. Jadi tidak sembarangan berperang dan berfatwa.
Setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia ternyata perjuangan masih terus berlanjut. Kondisi kehidupan berbangsa dan bernegara diliputi ketegangan setelah kekalahan Jepang dari Sekutu. Sekutu yang datang ke Indonesia untuk melakukan pelucutan senjata terhadap Jepang dilihat sebagai musuh yang akan mengembalikan Indonesia ke tangan Belanda kembali. Terbukti tentara Sekutu diboncengi oleh tentara Belanda (NICA). Selama periode 1945-1949, Tentara Nasional dan laskar-laskar rakyat melakukan perlawanan sengit terhadap Sekutu dan Belanda.
Para kiai dan pengikutnya dalam jumlah yang sangat besar sejak awal terlibat aktif dalam perang kemerdekaan. Banyak dari mereka yang tergabung dalam barisan Hizbullah yakni kelompk semi-reguler yang dilatih kemiliteran oleh tentara Jepang. Komandan Hizbullah adalah Zainul Arifin tokoh NU dari Sumatera Utara. Pada saat yang sama laskar-laskar yang terdiri dari kiai desa bersama dengan pengikutnya muncul dengan nama Sabilillah yang dikomandani KH. Masykur, tokoh NU yang kelak menjadi politisi terkenal dan pernah menjabat sebagai Menteri Agama berkali-kali. Pada permulaan tahun 1944 setelah empat bulan Hizbullah terbentuk, seluruh Jawa-Madura dan beberapa daerah di Kalimantan dan Sumatera juga sudah terbentuk.
Tampilkan Semua