Meski Puasa dan Lebaran Lebih Satu Hari, Masyarakat Kalikudi Hidup Rukun Berdampingan

cilacap info featured
cilacap info featured

CILACAP.INFO – Mengenal komunitas adat budaya yang ada di Cilacap dan Banyumas, salah satunya adalah komunitas islam kejawen atau Aboge (Alif Rebo Wage).

Jamaah aboge ini selalu lebih satu hari dalam menjalankan puasa ramadhan maupun merayakan idul fitri, pada tahun ini yakni 1441 Hijriyah pun demikian.

Meski ada perbedaan hari dalam menentukan awal puasa dan hari raya idul fitri, namun masyarakat hidup rukun berdampingan dan saling menghargai satu sama lain.

Dilansir Kanal NEWS CILACAP.INFO, hari ini Jum’at 22 Mei 2020.

Penetapan Keputusan Hari Raya Idul Fitri 1441 Hijriyah dari Kementrian Agama (Kemenag) Republik Indonesia dinyatakan pada hari minggu, (24/5/2020) begitupun dari kedua Ormas Islam (NU dan Muhammadiyah).

Meski demikian, Jama’ah Aboge atau Alif Rebo Wage suatu Penganut Islam Kejawen akan merayakannya 1 hari setelah lebaran idul fitri kalender nasional.

Jama’ah Aboge ini adalah suatu perkumpulan masyarakat yang menganut aliran Islam yang masih kental dengan nilai-nilai ke adatan. Dan mereka juga tersebar di Banyumas dan Cilacap.

Mereka akan merayakan Idul Fitri pada tahun 2020 pada hari senin (25/5/2020). Diketahui, jama’ah aboge ini melaksanakan puasa dengan perhitungan yang sudah dijalankan dari generasi ke generasi (turun-temurun).

Sehingga dalam tradisi mereka, yakni dalam menetapkan awal puasa dari perhitungannya, selalu lebih 1 hari dari yang ditetapkan pemerintah.

Jamaah Aboge juga diketahui dalam melaksanakan ibadah puasa ramadhan 1441 H, yakni pada hari sabtu,(25/4/2020), yang lebih satu hari dari yang ditetapkan pemerintah.

Dilansir laman Liputan6.com, salah seorang penganut aliran aboge di Cilacap yang bernama Khuntang menyampaikan, bahwa masyarakat di daerahnya yakni kalikudi tak mempermasalahkan perbedaan penentuan puasa maupun idul fitri.

Tampilkan Semua
IKUTI BERITA LAINNYA DIGOOGLE NEWS

Berita Terkait

Exit mobile version