Hujatan Peserta Kongres Umat Islam Indonesia

cilacap info featured
cilacap info featured

Beragama itu berarti mengambil posisi moderat, di tengah, antara sikap berlebihan dan amat kurang. Memang bersikap moderat amat berat dirasakan oleh hawa nafsu yang berkecenderungan condong kepada salah satu dari kedua sisi tersebut, padahal keseluruhan sikap moderat itulah yang sesungguhnya menjadi substansi dari setiap ajaran agama.

Ada yang tak terlupakan dalam sesi tanya jawab dalam KUII ke-VII yang temanya amat bagus itu. Ada peserta yang bertanya kepada saya dengan melontarkan serentetan kalimat dengan berapi-api, diiringi nafsu amarah dan rasa dendam karena ia teringat kasus di mana saya pernah menjadi saksi ahli di Pengadilan Negeri Jakarta yang sudah lama berlalu (2016) yang meringankan Pak BTP (Ahok). Penanya itu menghujat saya sebagai penjilat orang-orang kafir, melanggar ayat Qur’an dengan bersikap keras terhadap sesama orang beriman namun bersikap lemah lembut kepada orang-orang kafir, sama sekali tidak layak menjadi nara sumber di kongres yang mulia…dan sebagainya.

Saya hanya bisa tersenyum, senyum pahit! Saya melihat langsung betapa sulitnya berhadapan dengan “manusia” semacam itu, orang yang bermasalah dengan pikiran dan jiwanya sendiri. Saya tetap selalu tenang, sama sekali tak ada rasa sedih, apalagi gentar. Barangkali karena saya semakin terbiasa mendengar mereka menghujat siapa saja yang tidak satu ide. Saya juga sudah lama otomatis “kafir” yang darah saya halal ditumpahkan dalam perspektif mereka, sebagaimana telah seringkali diancamkan kepada saya.

Semoga Allah senantiasa menjaga dan melindungi saya dari setiap kejahatan makhluk-Nya…… (Oleh: Ahmad Ishomuddin)

Tampilkan Semua
Cilacap Info
IKUTI BERITA LAINNYA DIGOOGLE NEWS

Berita Terkait