Pilkada adalah kegiatan yang melibatkan banyak orang tidak hanya pada hari pemungutan suara, tapi juga pendataan pemilih, serta selama masa kampanye dan penetapan hasil. Untuk mencegah atau mengurangi interaksi orang, penerapan protokol kesehatan harus menjadi bagian dari kode etik, dan dapat diberikan sanksi bagi yang melanggar. Dalam konteks ini, KPU harus merencanakan kegiatan pilkada secara menyeluruh untuk mencegah tindakan yang mengarah pada risiko yang minimal.
Tahapan kampanye dan pemungutan suara akan menjadi titik krusial yang rawan risiko penyebaran virus. Kampanye terbuka di lapangan akan memiliki risiko lebih besar dibanding pertemuan terbatas dengan menjaga jarak fisik yang ditentukan. Tingginya kasus infeksi Covid-19 di kalangan politisi di Iran yang ditengarai akibat kontak dengan konstituen selama pemilihan, harus dijadikan pelajaran.
Juru kampanye dan peserta kampanye harus menjaga jarak yang aman sesuai protokol kesehatan dengan memakai masker atau APD, serta mengurangi sentuhan yang tidak perlu selama kampanye. Lokasi dan segala peralatan pendukung kampanye seperti sound system, mikrofon, layar, dan peralatan musik, harus disterilkan. Calon dan juru kampanye harus menjadi contoh yang baik tentang tindakan pencegahan untuk mengurangi penyebaran Covid-19.
Peluang yang sama untuk kampanye menjadi penting untuk pilkada yang adil. Semua peserta pilkada harus memiliki akses yang adil ke media, termasuk pengaturan dana kampanye. KPU dapat memfasilitasi media pengenalan gambar setiap pasangan calon dan platform politiknya di tempat-tempat strategis yang telah ditentukan. Debat calon bisa lebih banyak dilakukan untuk menghadirkan visi, misi, dan program bagi pasangan calon.
Tempat pemungutan suara (TPS) harus dipilih di lokasi yang aman dan mudah diakses dengan protokol kesehatan. Mulai dari masuk lokasi, antrean, tempat cuci tangan, tata letak kursi petugas dan undangan, ke luar lokasi, serta jumlah pemilih untuk menghindari kerumunan sehingga berpotensi terjadinya kontak langsung dengan yang lain. Dalam kasus Covid-19, kelompok pemilih rentan berisiko tinggi seperti orang tua dapat didahulukan dan bisa didampingi keluarga atau petugas di TPS agar tidak menghabiskan waktu antrean saat pencoblosan.
Tampilkan Semua